Opini

Kita Juga Pahlawan

Oleh: Auren Nanda Vrista

10 November 1945, Bung Tomo usianya baru genap 25 tahun. Pemuda Jurnalis penuh prestasi ini dianggap sebagai tokoh penting yang menggerakkan dan membangkitkan semangat Arek Surabaya untuk bertempur habis-habisan melawan pasukan Inggris yang bergabung dalam dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration), atau dikenal sebagai pasukan Sekutu. Dalam catatan, pasukan Sekutu ini berhasil melucuti tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.

 Pada pertempuran itu, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Sekutu. Dan melalui kalimat-kalimat patriotismenya berhasil melawan tentara Sekutu yang berkekuatan 15.000 pasukan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Sekitar 6000 pemuda pejuang kemerdekaan gugur dalam pertempuran Surabaya, yang berlangsung selama tiga minggu. Pertempuran Surabaya yang heroik ini kemudian ditetapkan oleh Presiden Soerkarno sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959, tanggal 16 Desember 1959.

 Heorisme itu tak hanya menunjukkan sejarah kemerdekaan negara, tetapi juga mengajarkan keteladanan kepada generasi penerus Indonesia: berbudaya kejujuran, semangat kegigihan dan pantang menyerah, serta melaksanakan hak dan kewajiban secara berkeadilan.

Kini banyak anak muda menghadapi kecemasan masa depan. Mereka merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi hari esok. Mereka cemas karena memikirkan peristiwa atau situasi masa depan. Mereka takut menghadapi persaingan dengan generasi sebelumnya dan sesama generasi dalam memperoleh pekerjaan, kesempatan dan/atau kesejahteraan sosial. Mereka mengidap “penyakit” kecemasan antisipatif (participatory anxiety). Kecemasan yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, sepanjang kita mampu mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut persaingan dengan semangat kepahlawanan yang gigih dan pantang menyerah.

Sebab disisi lain, kita saksikan banyak pula anak muda yang berhasil sukses dalam persaingan lintas dan atar generasi, yang kini telah menduduki jabatan-jabatan penting di lembaga Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif, Organisasi Internasional dan Non Government Organization (NGO), serta Dunia Bisnis. Mereka berjuang dari keteladanan Para Pahlawan, dan yang pasti mereka “berani menetapkan pilihan dalam berbangsa dan bernegara”. Kita Juga Pahlawan jika berani menetapkan pilihan dalam berbangsa dan bernegara. Selamat Hari Pahlawan 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.