Kapolda Bali Hadiri Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik
Denpasar |
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menghadiri parade konversi sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik di central parkir Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Dalam acara tersebut, sejumlah kendaraan yang dipamerkan adalah hasil konversi dari mesin yang tadinya menggunakan BBM menjadi mesin yang menggunakan penggerak baterai listrik.
Parade konversi sepeda motor BBM ke listrik ini merupakan rangkaian dari kegiatan side event G20 yaitu Energy Transitions Working Group (ETWG) III yang digelar dikawasan Nusa Dua, dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 3 September 2022.
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, program Bali bebas emisi ini tentu bisa diwujudkan dengan program-program nyata, salah satunya adalah melalui kegiatan parade ini.
Pencanangan Bali sebagai provinsi yang bebas emisi sangat tepat dengan situasi dan kondisi Bali yang merupakan daerah wisata terbaik di dunia. Udara bersih bebas dari polusi akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Bali.
“Saat ini Bali dikenal dengan keramahan masyarakat, seni budaya dan keindahan alamnya. Kemudian dengan program bebas emisi ini Bali akan lebih dikenal lagi udara bersihnya,” ucap Kapolda Bali.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan, bahwa konsumsi BBM masyarakat setiap harinya mencapai 800.000 barel, dan jika dirupiahkan senilai Rp1,2 triliun.
“Jadi kalau kita hitung satu liter BBM sepeda motor per hari di Indonesia ini, kita membakar 800 ribu barel minyak. Kalau harga minyak sekarang USD100, kita sudah tiap hari kita bakar USD80 juta, (itu) Rp1,2 triliun kita jadikan asap,” katanya.
Selain itu, sambung Arifin, untuk saat ini pemerintah terpaksa harus mengimpor minyak mentah dan juga mengimpor BBM untuk mencukupi kebutuhan negeri sendiri. Karena sumber minyak di Indonesia umumnya sudah tua dan produksinya menurun.
Menurutnya hal itu harus diupayakan untuk bisa memompa lagi, tapi proses tersebut tidak cepat dan membutuhkan waktu. Mulai dari penemuan sampai dengan produksi paling tidak butuh waktu 7 sampai 10 tahun.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menggarisbawahi, jika ke depannya pertumbuhan konsumsi kebutuhan sepeda motor di Indonesia bisa mencapai sekitar 6 sampai 8 juta unit.
”Kita lihat nanti 10 tahun mendatang berapa, kita harus mengeluarkan anggaran untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM nya. Namun kebutuhan tersebut bisa diatasi dengan adanya inovasi menuju kendaraan listrik akan lebih hemat dan juga menumbuhkan industri baru dan menyerap tenaga kerja,” imbuhnya.
Berita: Gate 13 | Foto: Ist.