PeristiwaPolitik

Jaksa Agung: Kawal RUU KUHAP dan Asta Cita Pemerintah

Jakarta – Dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin menyampaikan pengarahan dalam Kunjungan Kerja Virtual bersama seluruh jajaran Kejaksaan, mulai dari tingkat pusat hingga daerah serta perwakilan di luar negeri.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, (15/4) digelar secara daring atau online melalui aplikasi Zoom Meeting.

Dalam suasana penuh kehangatan Idulfitri, Jaksa Agung menyampaikan ucapan selamat Idulfitri serta permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh insan Adhyaksa.

Ia juga memberikan sejumlah arahan strategis yang menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

“Idulfitri adalah momentum reflektif yang sangat tepat untuk memperkuat komitmen moral kita, bukan hanya sebagai pribadi yang beriman, tetapi juga sebagai aparatur penegak hukum yang menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan keadilan,” ujarnya.

Burhanuddin menekankan bahwa keberhasilan institusi Kejaksaan tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada integritas personal seluruh jajarannya. Ia mengapresiasi dedikasi dan loyalitas aparatur Kejaksaan dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote.

Namun demikian, ia juga menegaskan tidak adanya ruang toleransi terhadap pelanggaran hukum, termasuk kasus narkotika, judi online, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. “Kejaksaan harus menjadi contoh lembaga penegak hukum yang bersih, profesional, dan bebas dari tindakan tercela,” tegasnya.

Dalam arahannya, Jaksa Agung menginstruksikan kepada seluruh pimpinan satuan kerja untuk memperkuat pengawasan internal dan pembinaan, melalui pengawasan melekat (waskat) dan pengawasan internal (wasnal).

Ia juga menegaskan dukungan Kejaksaan terhadap 17 program prioritas pemerintah dalam RPJMN 2025–2029, khususnya dalam mendukung swasembada pangan dan ketahanan energi (Asta Cita ke 2), serta Program Makan Bergizi Gratis untuk mendukung pemerataan pembangunan desa (Asta Cita ke 6).

“Anggaran negara harus digunakan untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat. Pengawasan dan pendampingan kita harus menjamin efisiensi dan akuntabilitas,” katanya.

Menyoroti dinamika pembaruan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP), Jaksa Agung menekankan pentingnya posisi jaksa sebagai dominus litis atau pengendali perkara sejak tahap penyelidikan.

Ia menjelaskan bahwa peran tersebut bukan untuk mengambil alih tugas penyidik, tetapi untuk menjamin proses hukum yang adil dan akuntabel sejak awal.

“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus aktif memberikan masukan ilmiah dan praktis dalam penyusunan KUHAP baru. Ini tanggung jawab moral dan profesional kita,” jelasnya.

Selain itu, Jaksa Agung mendorong optimalisasi penyerapan anggaran yang efektif dan tepat sasaran, dengan fokus pada peningkatan pelayanan publik dan pengembangan sumber daya manusia. Ia juga menekankan pentingnya pelaksanaan hasil Rapat Kerja Nasional Kejaksaan sebagaimana tertuang dalam Instruksi Jaksa Agung Nomor 1 Tahun 2025.

“Rekomendasi Rakernas harus dijalankan tepat waktu dan menunjukkan perubahan nyata dalam efektivitas kinerja masing-masing bidang. Jika tidak ada perubahan, maka akan dilakukan evaluasi, termasuk pemberian sanksi,” tandasnya.

Menanggapi munculnya pemberitaan negatif terkait institusi Kejaksaan, Jaksa Agung mengajak seluruh jajarannya untuk tidak terprovokasi dan menjawab dengan kerja nyata serta peningkatan kualitas pelayanan hukum kepada masyarakat.

“Kita harus membangun komunikasi yang sehat dengan masyarakat dan media. Berikan informasi yang benar dan edukatif. Hadapi pemberitaan negatif dengan prestasi dan akuntabilitas,” katanya.

Menutup arahannya, Burhanuddin mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk kembali bekerja dengan semangat baru pasca-Idulfitri. Ia menekankan pentingnya keikhlasan dan ketulusan dalam menjalankan tugas sebagai bagian dari pengabdian kepada bangsa.

“Bekerjalah dengan ikhlas. Keikhlasan dan ketulusan adalah bentuk ibadah kita. Semoga setiap tugas kita menjadi jalan keberkahan dan pengabdian yang suci,” pungkasnya.

Jaksa Agung ST Burhanuddin juga menyampaikan doa agar seluruh aparatur Kejaksaan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan diberi kekuatan dalam menjalankan tugas negara di manapun berada. (Gate 13/Foto: Ist.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.