Gubernur Anies: DKI Jakarta Harus Siaga, Tanggap dan Galang Kerjasama
Jakarta |
Menghadapi musim penghujan ini sampai Februari 2018, DKI Jakarta harus melaksanakan 3 hal, yaitu siaga, tanggap dan Galang kerjasama guna mengatasi permasalahan yang timbul.
Hal itu dikatakan Gubernur Anies Baswedan dalam kunjungan kerjanya di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (8/12).
Dalam kunjugan itu, Gubernur Anies mengingatkan agar jaringan saluran air harus sudah dikeruk dan dibersihan dari sampah. Menurutnya warga dan aparat harus tanggap terhadap setiap kejadian berbahaya, serta dapat menginformasikan secara luas untuk menggalang kerjasama guna mengatasinya. “Jangan kerja sendiri-sendiri,” ujarnya.
Untuk itu diharapkan para lurah dan camat responsif. Ditetapkan mulai Sabtu (9/12) ini para Camat membuka pelayanan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi mereka. “Pastikan dapat diatasi,” tandasnya.
Gubernur mengingatkan agar aparat dan masyarakat warga Jakarta memiliki satu visi atau pandangan agar dapat bergerak bersama sama membangun Jakarta yang maju, mensejahterakan dan membahagiakan warganya. “Tidak hanya sejahtera dalam ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang sosial dan budaya,” sebut Anies.
Diingatkan oleh Anies Baswedan, dalam menentukan pemimpin atau gubernur memang mekanismenya melalui Pilkada yang dipilih rakyat pendukungnya. “Tetapi sekarang gubernur harus menjadi pemimpin dan melayani seluruh warga DKI Jakarta. Baik yang dulu memilih maupun yang tidak memilih tanpa ada bedanya,” ujarnya.
Sebelum dialog, Gubernur Anies didampingi Asisten Pemerintahan DKI Bambang Sugiono dan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Keduanya juga sempat memberikan kursi roda kepada 4 penyandang cacat, Al Qur’an Braille dan bantuan dana pembangunan fisik kepada 10 masjid dan mushola.
Disamping itu juga ada pemberian santunan untuk 100 anak yatim, yang masing-masing anak menerima santunan sebesar Rp 250ribu.
Kepala BAZIS Jakarta Timur Dwi Busara, Sabtu (9/12) menjelaskan, untuk 100 anak yatim itu BAZIS Jaktim hanya memberikan kepada 50 orang saja, sedangkan 50 orang yatim lainnya diberikan santunan oleh Bank DKI.
Mengenai masjid dan mushola yang diberi bantuan ada 10 lembaga, dengan masing-masing Rp 50 juta, sehingga keseluruhannya sebesar Rp 500 juta. “Itu termasuk masjid di Kelurahan Kayuputih Pulogadung yang saat ini sedang direnovasi menjadi dua lantai,” kata Dwi.
Satu lagi yang menerima bantuan itu adalah musholla Al Mujahiddin di RT 003/09 Cipinang Besar Utara. Sedang penerima kursi roda adalah John (17 tahun) yang diwakilkan oleh ibunya, Ny Natalie, warga RT 008/01 Ciracas.
“Itu anak pertama yang lumpuh sejak umur satu tahun. Semua anak saya 4, dan adik adiknya normal semua,” tutur Natalie seraya menyatakan terima kasih.
Saat kunjungan Gubernur Anies Baswedan, tampak hadir Kasudin Kominfotik Jaktim Yuliarto dan Kepala BAZIS Jaktim Dwi Busara, serta 3.100 orang yang terdiri dari pengurus RT/RW, LMK, para Lurah, Camat dan Dewan Kota serta pejabat tingkat kota administrasi Jakarta Timur.
Berita: Pri | Foto: Istimewa/Ilustrasi/dki-jakarta.pmi.or.id