Ditunjuk Jadi Wakil Ketua ll Tim Pelaksana Komite Covid-19, Wakapolri: Tingkat Bawah Sampai Atas Siap
Jakarta |
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisasri Jenderal (Komjen) Pol Gatot Edy Pramono ditunjuk sebagai Wakil Ketua ll Tim Pelaksana Komite Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Komjen Gatot akan mendampingi Ketua Tim Pelaksana Komite Covid-19 dan Ekonomi Nasional yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.
Menurutnya, Polri siap membantu Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) dan seluruh satuan Polri dari tingkat bawah sampai atas siap untuk menjalankan program tersebut.
“Pada intinya kami seluruh jajaran Polri, dari Mabes Polri ini sampai tingkat paling bawah, itu Bhabinkamtibmas, siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan. Utamanya dalam kegiatan pencegahan penularan Covid-19,” ujar Komjen Pol Gatot Edy Pramono, dilansir Divisi Humas Polri, Kamis (13/8).
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir berterima kasih dan mengapresiasi Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono yang merupakan juga Wakil Ketua 2 Tim Pelaksana daripada Komite Pencegahan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional.
“Tentu kita semua menyadari, tim pelaksana tidak akan berjalan sukses tanpa TNI-Polri,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/8).
Dijelaskan oleh Erick, bahwa sinergitas antara lembaga dan instansi pemerintah perlu dilakukan agar program ini berjalan dengan lancar. Namun, masyarakat juga diingatkan harus ikut membantu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Saya melihat bagaimana Bapak Presiden sendiri sudah bekerja keras. Tentu dengan keluarnya kemarin Inpers Nomor 6 Tahun 2020, jangan sampai disalahartikan bahwa seakan-akan Polri bersama komite ini akan melakukan tindakan-tindakan yang sehingga menakut-nakuti masyarakat,” jelas Erick.
Menteri BUMN itu menambahkan, seperti diketahui bahwa Polri sendiri mempunyai fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai serta jumla tenaga medis yang sangat siap.
“Tidak hanya 53 rumah sakit (RS) yang (memiliki) 6.700 tempat tidur yang sudah ada, tetapi (juga ada) tenaga medis yang jumlahnya ratusan ribu. Ini yang bisa juga mendukung daripada suksesnya imunisasi massal,” tukasnya.
Berita: Red | Foto: Istimewa