Kabupaten/Kota

Bupati Badung Resmikan Monumen Kalpataru dan Hadiri Upacara Pecaruan

Badung – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menghadiri upacara pecaruan rsi gana, melaspas, dan mendem pedagingan di Pura Tirtha Campuhan Kuta, Bali, Rabu (15/10).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa juga meresmikan Monumen Kalpataru yang berdiri megah di area jaba sisi pura.

Upacara suci itu dipuput Ida Pedanda Nabe Gde Bang Buruan Manuaba dari Griya Muding, Kerobokan. Dalam rangkaian acara, Bupati Adi Arnawa turut mendem pedagingan di pelinggih Padmasana, melaksanakan persembahyangan bersama, serta menandatangani prasasti peresmian Monumen Kalpataru.

Selain itu, Bupati juga menyerahkan secara simbolis bantuan hibah tahun 2024 sebesar Rp 2,3 miliar untuk pembangunan pura dan medana punia Rp 20 juta.

Dalam sambutannya, Bupati Adi Arnawa menyampaikan apresiasi kepada krama pengempon pura atas pelaksanaan upacara penyucian stana Ida Bhatara sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
“Semoga Beliau senantiasa melimpahkan waranugraha, keselamatan, dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga memberikan penghargaan kepada Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari Kuta yang dinilai konsisten menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan pura.

Menurutnya, peran komunitas tersebut sangat penting karena Tukad Mati merupakan hilir aliran sungai yang bersinggungan langsung dengan kawasan wisata Kuta.

“Tentu kami di pemerintah daerah sangat mendukung dan terus mendorong agar kawasan Tukad Mati dan Kuta sebagai pusat pariwisata tetap bersih. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak terjadi lagi musibah banjir,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Upacara Jero Mangku Nyoman Sukra, atau akrab disapa Jero Dolphin, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Badung sehingga pembangunan Pura Tirtha Campuhan dan penyelenggaraan upacara berjalan lancar.

Ia menjelaskan, pura ini pertama kali dibangun pada Buda Kliwon Wuku Gumbreg, 9 September 2009, dengan pengempon awal sebanyak 9 kepala keluarga. Kini, pengayah pura telah datang dari berbagai daerah di seluruh Bali.

“Penataan kawasan pura mendapat dukungan dari Pemkab Badung dan program PLN Peduli. Dari penataan ini juga lahir kegiatan penanaman hidroponik hingga tanaman langka yang disumbangkan bagi masyarakat,” ujarnya.

Jero Dolphin menambahkan, Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari Kuta telah dua kali meraih penghargaan Kalpataru, yakni kategori Penyelamat Lingkungan pada 2019 dan Kalpataru Lestari pada 2025.

Upacara ini juga dihadiri oleh Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, perwakilan PLN, Camat Kuta, Bendesa Adat Kuta, serta Lurah Kuta. (Gate 13/Foto: Ist./badungkab.go.id)


Discover more from sandimerahputih.com

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Discover more from sandimerahputih.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading