BSSN Susun Peta Jalan Pembinaan Industri Keamanan Siber di Indonesia
Jakarta |
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian menyelenggarakan Rapat Penyusunan Peraturan Deputi tentang Peta Jalan Pembinaan Industri Keamanan Siber.
Rapat tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas di Margo Hotel, Depok, Jawa Barat pada Kamis (7/9).
Peta jalan itu dibutuhkan karena tidak terlepas dari fakta bahwa industri keamanan siber merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem keamanan siber nasional.
Industri ini berperan dalam penyediaan produk dan layanan keamanan siber yang andal dan terjangkau, sehingga dapat membantu melindungi aset dan data digital dari ancaman serangan siber.
Maka dari itu, diperlukan peta jalan yang komprehensif dan terintegrasi untuk membina industri keamanan siber nasional. Peta jalan ini akan menjadi acuan bagi pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan industri keamanan siber nasional.
Pamungkas dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam penyusunan peta jalan harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, bersifat komprehensif dan terintegrasi dan juga bersifat adaptif dan berkelanjutan.
“Saya ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait penyusunan peta jalan tersebut. Pertama, peta jalan harus disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pelaku industri, maupun akademisi. Kedua peta jalan harus bersifat komprehensif dan terintegrasi. Dan yang ketiga peta jalan harus bersifat adaptif dan berkelanjutan,” ucapnya.
Deputi Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN itu juga berpesan agar peserta dapat berperan aktif.
“Supaya peta jalan yang sedang disusun dapat menjadi kontribusi nyata BSSN dalam mewujudkan ruang siber yang aman dan kondusif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.
Peserta yang mengikuti rapat penyusunan Peraturan Deputi tentang Peta Jalan Pembinaan Industri Keamanan Siber juga melibatkan unsur pemerintah, pelaku industri, dan akademisi.
Berita: Red/Gate 13 | Foto: Ist.
