Opini

Pemimpin Harus Miliki 8 Kualitas Asta Brata

Oleh: Ida Bagus Wibawa, S.E.,M.A.P*

Konsep penerapan Asta Brata dalam kepemimpinan di Indonesia saat ini adalah topik yang menarik. Asta Brata sendiri merupakan prinsip kepemimpinan yang berasal dari ajaran Hindu dan digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

Kata “Asta” dalam Bahasa Sanskerta berarti delapan, sedangkan “Brata” berarti kualitas atau aturan. Jadi, Asta Brata berarti delapan kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Delapan kualitas Asta Brata yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut:

1. Wijaya Brata (Ketegasan)
Ketegasan adalah kualitas penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki keberanian dan tekad yang kuat untuk mengambil keputusan yang sulit dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.

2. Satya Brata (Kehandalan)
Kehandalan adalah kualitas yang menunjukkan seberapa jujur dan dapat diandalkan seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus selalu berkomitmen untuk berbicara jujur, memenuhi janji, dan menjalankan tugas dengan baik.

3. Dharmika Brata (Akhlak Mulia)
Akhlak mulia adalah kualitas yang membedakan pemimpin yang baik. Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai moral, dan bertindak dengan keadilan, keadilan, dan kejujuran.

4. Raga Brata (Kedisiplinan)
Kedisiplinan merupakan kualitas yang penting untuk mengatur waktu dan sumber daya dengan efisien. Seorang pemimpin harus dapat mengatur diri sendiri dan memberikan teladan yang baik bagi bawahannya agar disiplin dan efektif dalam menjalankan tugas.

5. Kesuma Brata (Kecantikan Batiniah)
Kecantikan batiniah meliputi kualitas seperti kesabaran, empati, dan pengertian. Seorang pemimpin harus mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan dan keinginan bawahannya, serta bersedia memberikan dukungan dan pembimbingan.

6. Bali Brata (Kecintaan)
Kecintaan kepada bawahannya, organisasi, dan negara adalah kualitas yang penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus memiliki rasa memiliki yang tinggi, kesetiaan, dan semangat untuk bekerja demi kepentingan bersama.

7. Wira Brata (Keberanian)
Keberanian dalam menghadapi tantangan dan mengambil risiko adalah kualitas yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus memiliki keberanian untuk berani mengambil inisiatif dalam menghadapi masalah atau konflik.

8. Dama Brata (Ketakwaan)
Ketakwaan adalah kualitas yang menunjukkan rasa hormat dan pengabdian seorang pemimpin kepada Tuhan. Seorang pemimpin yang taat beragama akan menunjukkan sikap yang mulia, seperti rendah hati, tulus, dan bijaksana dalam pengambilan keputusan.

Dalam konteks kepemimpinan di Indonesia saat ini, konsep Asta Brata dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pemimpin.

Dalam menjalankan kepemimpinan, pemimpin di Indonesia dapat menerapkan prinsip-prinsip Asta Brata untuk memperkuat integritas, keberanian, dan komitmen mereka dalam mengemban tugas kepemimpinan.

Penting bagi para pemimpin di Indonesia untuk menjadi teladan yang baik bagi bawahannya dan menjalankan kepemimpinan yang berbasis kejujuran, keadilan, dan kebijaksanaan.

Dengan mempraktikkan nilai-nilai Asta Brata, diharapkan kepemimpinan di Indonesia dapat menjadi lebih transparan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kepentingan bersama.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa penyelenggaraan kepemimpinan tidak dapat hanya bergantung pada konsep Asta Brata saja. Setiap negara memiliki konteks dan tantangan sendiri dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

Oleh karena itu, penerapan konsep Asta Brata harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik kepemimpinan di Indonesia, agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi negara dan rakyatnya.

*Penulis adalah Redaktur Eksekutif sandimerahputih.com dan blibraya.news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.