Opini

Waspadai dan Cegah Kejahatan Skimming di Indonesia

Oleh: Ida Bagus Wibawa, S.E.*

Di era digitalisasi saat ini, kejahatan perbankan semakin berkembang dan salah satu jenis kejahatan yang semakin populer adalah skimming. Skimming adalah tindakan mencuri data kartu debit atau kredit melalui perangkat elektronik yang dipasang di mesin ATM atau alat pembayaran lainnya.

Kejahatan ini dilakukan dengan cara memasang perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat merekam semua informasi yang diperlukan, seperti nomor kartu, kode card verification value (CVV), dan tanggal kadaluwarsa.

Skimming di era digitalisasi memiliki dampak yang sangat merugikan masyarakat dan perbankan. Dampak utama dari kejahatan ini adalah kerugian finansial bagi korban.

Setelah mendapatkan data kartu, para pelaku dapat dengan bebas menggunakan kartu tersebut untuk melakukan pembelian online atau penarikan tunai yang merugikan pemilik kartu. Selain itu, kejahatan skimming juga dapat merusak reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.

Perkembangan teknologi juga memberikan tantangan tersendiri bagi pihak yang berwenang dalam mengatasi kejahatan skimming. Para pelaku kejahatan semakin terampil dalam menciptakan alat-alat yang sulit terdeteksi, sehingga sulit untuk menghindari bahaya skimming.

Selain itu, penggunaan teknologi nirkabel dan aplikasi mobile banking juga memberikan celah bagi pelaku untuk melakukan tindakan skimming.

Namun, bukan berarti kejahatan skimming tidak dapat dicegah di era digitalisasi ini. Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan perbankan guna mengurangi risiko skimming.

Pertama, pengguna harus lebih berhati-hati saat menggunakan mesin ATM atau melakukan transaksi menggunakan kartu. Periksa dengan teliti apakah ada perangkat eksternal yang mencurigakan atau cacat pada mesin ATM sebelum memasukkan kartu.

Kedua, gunakan fitur keamanan yang disediakan oleh bank, seperti kode pin yang unik atau kode keamanan tambahan bagi transaksi online.

Selain itu, waspadai juga adanya tindakan phishing melalui email atau telepon yang berpura-pura berasal dari bank. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau data kartu melalui email atau telepon yang mencurigakan.

Ketiga, bank juga perlu meningkatkan keamanan sistemnya untuk mencegah kejahatan skimming. Penggunaan teknologi canggih, seperti chip dan PIN yang lebih aman, dapat mengurangi risiko skimming.

Bank juga harus meningkatkan pemantauan dan deteksi terhadap aktivitas yang mencurigakan, serta melakukan pendidikan kepada nasabah mengenai risiko skimming dan cara pencegahannya.

Dalam era digitalisasi yang semakin maju, kejahatan perbankan seperti skimming akan terus berkembang. Oleh karena itu, kesadaran dan upaya pencegahan yang lebih aktif dari masyarakat dan perbankan sangatlah penting guna meminimalisir risiko kejahatan skimming di masa depan.

*Penulis adalah Redaktur Eksekutif Media sandimerahputih.com dan blibraya.news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.