Bank Wakaf Diharapkan Bisa Tuntaskan Masalah yang Perbankan Tak Bisa Selesaikan
Surabaya |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, di Kedinding, Surabaya, Jumat (9/3).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan kerja (kunker) presiden beserta rombongan ke Provinsi Jawa Timur.
Saat kunjungan, Presiden Jokowi juga berkesempatan meresmikan Bank Wakaf Mikro Al Fitrah Wava Mandiri.
Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan bahwa atas didirikannya bank wakaf karena ia tidak hanya mengurusi yang besar saja, namun juga ingin mengurus yang kecil-kecil.
“Meskipun ini nanti kantornya kecil, enggak apa-apa, modalnya juga kurang lebih 8 miliar enggak apa-apa,” ujar Jokowi dilansir laman setkab.go.id.
Pembangunan bank wakaf mikro, sebut Jokowi, berasal dari donasi tokoh-tokoh yang ada di Republik tercinta ini. Ia mencontohkan, misalnya dari Cirebon misalnya didonasi oleh pengusaha Dato Tahir.
Jokowi berharap bank wakaf mikro ini harus bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh perbankan.
Karena menurut presiden, kalau mau pinjam ke bank harus memiliki agunan, serta harus mengumpulkan administrasi yang bertumpuk-tumpuk.
“Di perbankan juga kalau kita lihat, ada bunganya juga cukup besar,” kata Jokowi. Sementara bank wakaf mikro ini, tambah Jokowi, hanya dikenai biaya operasional atau biaya administrasi hanya 3 persen per tahun, bukan per bulan.
Kepala Negara juga menambahkan, kalau misalnya ada ibu-ibu mau pinjam Rp 2 juta, dirinya mempersilakan pinjam ke bank wakaf mikro ini.
Dijelaskan Presiden Jokowi, mengenai pemilihan pondok pesantren tempat didirikannya bank wakaf mikro, karena pemerintah ingin santri-santri bisa belajar bagaimana mengelola secara profesional sebuah perbankan.
“Sehingga nantinya apabila bank ini menjadi besar nantinya diharapkan akan semakin besar ekonomi umat, dan betul-betul bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Berita: Mh | Foto: Istimewa/Setkab