Pendidikan

Kemendikbud Dorong Mitra Bank dan Sekolah Salurkan KIP

Depok |
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta semua bank partner yang mengelola KIP untuk proaktif menghubungi sekolah-sekolah yang siswanya mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Hal itu merupakan bentuk perhatian Mendikbud dalam mendorong bank-bank partner pencairan KIP untuk segera mencairkan uang siswa penerima KIP, dan siswa segera memanfaatkan uang yang ada di KIP sesuai dengan kebutuhannya.

“Saya mohon semua bank partner yang mengelola KIP jangan pasif, harus proaktif mendorong, menghubungi sekolah-sekolah yang siswanya mendapatkan KIP agar segera mengambil uang itu untuk dimanfaatkan sesuai dengan maksud disalurkannya KIP,” tutur Muhadjir, saat taklimat media kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018, di Gedung Pancasila, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Sawangan, Depok, Selasa (03/02).

Mendikbud juga berkoordinasi dengan bank dan sekolah penerima KIP untuk memanfaatkan koperasi sekolah agar dapat dijadikan tempat pencairan KIP.

“Tahun ini akan kita evaluasi seberapa efektif distribusi KIP melalui jalur ATM, kalau belum kita akan dorong melalui koperasi sekolah,” tambah Menteri Muhadjir.

Disampaikan juga oleh Mendikbud, bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) Kemendikbud, tahun ini telah membuat perencanaan pembentukan koperasi sekolah.

Koperasi sekolah, sambung Mendikbud, dibuat untuk dijadikan sebagai agen penyalur KIP dalam bentuk per zona wilayah. “Memang tidak harus semua sekolah, satu zona itu untuk beberapa sekolah yang koperasinya dapat menjadi agen dari bank penyalur KIP,” tegasnya.

Program Indonesia Pintar (PIP) pada dasarnya bertujuan memberikan bantuan kepada siswa-siswi secara personal untuk memenuh kebutuhan sekolah.

Siswa dengan jenjang SD atau Paket A menerima bantuan dana sebesar Rp 450 ribu per tahun, sedangkan jenjang SMP atau paket B sebesar Rp 750 ribu per tahun, serta jenjang SMA dan SMK atau paket C sebesar RP 1 juta per tahun.

Melalui KIP pemerintah berharap dapat memberikan akses layanan pendidikan yang merata untuk seluruh siswa-siswi Indonesia usia sekolah. Selain untuk menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat kepada siswa yang kurang mampu, KIP juga berfungsi sebagai tabungan sekolah.

Berita: Pri | Foto: Istimewa/Humas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.