Bedah Buku Negara Paripurna Karya Yudi Latif
Jakarta |
Bedah Buku bertajuk “Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila” karya Yudi Latif menyedot perhatian para pustakawan lintas Kementerian atau Lembaga, Widya Iswara dan Asosiasi Dosen Indonesia.
Acara bedah buku dengan mengemas format diskusi interaktif ini berlangsung di ruang perpustakaan Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional Lembaga Administrasi Nasional (LAN), Jakarta, Selasa (12/9).
Bertindak sebagai pembahas (Reviewer) yakni R Siti Zuhro, Peneliti LIPI dan Yogi Suwarno dari Perpustakaan LAN.
Yudi Latif sang penulis buku, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) turut pula hadir dalam diskusi ini.
“Sesungguhnya kita bernegara itu untuk apa?” pertanyaan yang memantik kesadaran berbangsa ini mengemuka pada acara bedah buku hari itu.
Mengutip gagasan Bung Hatta yang mengatakan “ Aku ingin membangun negara dimana semua orang merasa bahagia didalamnya”, Yudi menjelaskan sisi historis bagaimana para pendiri negara mencari titik temu, kehendak bersama, dan kebaikan bersama.
Yakni, dalam memperjuangkan kebahagiaan pada masyarakat majemuk Indonesia, hingga akhirnya menjadikan Pancasila sebagai simpul pokok titik tengah keemasan yang menyatukan kemajemukan Indonesia.
R Siti Zuhro berpendapat secara umum buku ini kaya dengan uraian sejarah yang melatarbelakangi tumbuhnya ideologi Pancasila, sejarah panjang terbentuknya sebuah bangsa.
Menurutnya, melalui buku ini penulis merindukan hadirnya negara paripurna, negara yang membahagiakan masyarakatnya. “Kerinduan yang bukan utopia, meskipun tidak mudah untuk diwujudkan,” kata Siti Zuhro.
Kekuatan buku ini, sambung Siti, terletak pada uraian dan ilustrasi sejarah yang detail.
Sedangkan Yogi Suwarno yang tampil sebagai pembahas kedua menyoroti ide atau gagasan awal nilai-nilai Pancasila apakah sebagai warisan dari jenius nusantara (laut dan tanah) atau percampuran ideologi sistem lainnya diluar Indonesia.
Buku Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila merupakan bagian pertama dari trilogi Pancasila dan telah memasuki cetakan ke-enam. Dua buku lainnya adalah Mata Air Keteladanan, Pancasila dalam Perbuatan dan Revolusi Pancasila.
Berita: Sigit | Foto: Istimewa