Indonesia Upayakan Akses Pasar di Jepang
Legian |
Pemerintah terus berupaya memperluas akses pasar produk-produk potensial Indonesia di Jepang.
Hal itu diimpelentasikan melalui pembahasan kembali General Review pada Pertemuan ke 5 Komite Bersama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang berlangsung 29-30 Agustus 2017 di Legian, Bali.
Indonesia dan Jepang berkomitmen menyelesaikan perundingan General Review IJEPA secepatnya, guna mengevaluasi implementasi perjanjian. Juga, sekaligus merundingkan akses pasar produk-produk potensial Indonesia di sektor perikanan, kehutanan, pertanian dan industri yang masuk dalam kategori R and Q perjanjian IJEPA.
Delegasi Indonesia yang dipimpin Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan, Indonesia akan berorientasi pada outcome bukan output. “Sehingga hasil akhir kerja sama kedua negara ini dapat lebih maksimal bagi Indonesia,” tegasnya.
Indonesia, sambung Iman, juga mengangkat beberapa komoditas untuk diperjuangkan akses pasarnya ke Jepang. “Komoditas-komoditas tersebut antara lain adalah produk tuna, sorbitol, pisang, nanas, dan kopi,” urai Iman.
Sementara itu, untuk delegasi Jepang dipimpin oleh Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Jepang Keiya IIDA.
Pertemuan juga dihadiri Utusan Khusus Presiden Bidang Investasi untuk Jepang Rahmat Gobel.
Beberapa isu utama IJEPA yang dibahas dalam pertemuan ini, diantaranya mengenai terms of reference (TOR) General Review IJEPA, perluasan akses pasar produk potensial Indonesia, ketentuan asal barang, investasi, tenaga kerja (movement on natural persons), serta pengadaan barang dan jasa.
Berita: Mh | Foto: Istimewa/Ilustrasi