Komunitas

Buka Camporre Pathfinder 2018, Menpora Ajak Peserta Kenali Kemampuan dan Jangan Takut berbeda

Jakarta |
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membuka acara Camporre Pathfinder 2018 di Lapangan Universitas Klabat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (3/7).

Dilansir laman kemenpora.go.id, dalam sambutannya Menpora Imam Nahrawi berpesan agar acara ini bisa membentuk karakter dan mental menjadi pemenang.

“Salam hormat kepada adik-adiku sekalian dan semua peserta Camporre Pathfinder 2018,” ujar Menpora Imam yang juga didampingi Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Abdul Rafur.

Diakui oleh Menpora Imam Nahrawi, ini bisa datang ke acara dimana anak-anak muda gereja advent yang nanti menjadi tumpuan masa depan bangsa.

“Kalianlah yang mengawal Bhineka Tunggal Ika di Indonesia. Berbeda agama, suku, ras, provinsi dan kabupaten semua berkumpul menjadi satu di acara yang luar biasa ini untuk Merah Putih,” sebutnya.

Pada kesempatan itu Imam juga meminta kepada para peserta untuk memanfaatkan media sosial dengan baik, serta mengajak bersyukur bisa hidup di Indonesia yang beragam.

Menurut Imam, acara ini sangat penting untuk menumbuhkan karakter atau mental sebagai pemenang untuk menjaga keutuhan negeri ini.

“Dalam diri kita pasti ada kualitas untuk menjadi generasi pemenang. Kalau kita ingin menjadi pemenang, kenali aktifitas favorit dan cari tahu kepandaian anda. Kenali kemampuan anda. Jangan takut berbeda,” tegasnya.

Ditengah acara Menpora yang mengenakan baret hijau ikut senam poco-poco bersama dengan semua peserta dan menyalami semua rombongan peserta yang datang dari 34 provinsi di Indonesia.

Sementara Sekdaprov Sulut Edwin Silangen menyampaikan selamat kepada peserta yang mengikuti kegiatan ini. Edwin mengungkapkan, pemuda merupakan sumber daya utama masa depan bangsa.

“Mereka adalah pilar-pilar pembangunan negeri ini. Aspek moralitas dan spiritual yang harus menjadi benteng anak muda,” ujarnya.

Yang kedua, sambung Edwin Silangen, aspek Intelektual sebagai modal dasar ilmu pengetahuan. Modal itu penting dimiliki para pemuda untuk menghadapi tantangan bangsa ini.

“Jadilah generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan dan berkualitas. Jadilah pelopor dalam menciptakan kondisi yang aman dalam masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 4. 500 peserta, direncanakan akan berlangsung hingga Minggu (8/7) mendatang.

Peserta yang hadir berasal dari 21 daerah atau konferens di 33 provinsi di Indonesia, yang terdiri dari para pathfinder yang berusia 10-15 tahun dan master guide atau pembina.

Berita: Mh | Foto: Istimewa/kemenpora.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.